Hijamah Bisa Menyembuhkan Autisme

Autis adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas. Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar atau status sosial.

Apa itu DNA (deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat). DNA dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Asam Deoksiribosa Nukleat atau ADN. Kata deoxyrybo mengacu pada nama gula yang terkandung dalam DNA, yaitu deoxyrybose (deoksiribosa).

Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap autis adalah kesulitan membina hubungan sosial (kemasyarakatan) dan ilahiyyah (ketuhanan).

Pandangan Medis, Ciri-ciri Autisme;
  • Sulit berkomunikasi secara normal atau sulit memahami emosi serta perasaan orang lain
  • Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD)
  • Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal
Kesimpulan Medis;
  • Gejala-gejala autisme dapat muncul pada anak mulai dari usia tiga puluh bulan sejak kelahiran hingga usia maksimal tiga tahun
  • Penderita autisme juga dapat mengalami masalah dalam belajar, komunikasi, dan bahasa
  • Seseorang dikatakan menderita autisme apabila mengalami satu atau lebih dari karakteristik berikut; kesulitan dalam berinteraksi sosial secara kualitatif, kesulitan dalam berkomunikasi secara kualitatif, menunjukkan perilaku yang repetitif, dan mengalami perkembangan yang terlambat atau tidak normal
Hubungan Autisme dengan Hijamah (Terapi Oksidan)

Penyakit dalam konteks syariat Islam dikarenakan dua hal, yakni penyakit lahir dan batin. Penderita yang mengalami sakit lahir (medis) logikanya diterapi dengan cara medis konvensional. Yakni datang kepada dokter, bidan, mantri atau ke puskesmas dan rumah sakit.

Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh gangguan non medis, metode pengobatannya dengan cara spiritual. Dalam Islam dikenal dengan ruqyah (dibacakan ayat-ayat suci Alquran) tanpa syarat atau ritual jenis apapun.

Firman Allah:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Maidah 3).

Ayat tersebut memberikan pemahaman bahwa dalam Islam telah lengkap mengatur kehidupan manusia sebelum diciptakan, setelah dilahirkan, dan sesudah diwafatkan.

Imam Ibnu Katsir mengatakan nikmat terbesar yang Allah berikan kepada umat Islam adalah menyempurnakan segala sesuatunya untuk orang Islam.

Sehingga Allah menjadikan Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan menjadikannya sebagai nabi yang diutus kepada seluruh umat manusia, jin, dan seluruh isi alam.

Salah satu yang diberikan Allah kepada umat Islam adalah metode pengobatan Islami, yakni hijamah atau bekam atau terapi oksidan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad;

أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: ثنا الْمُعْتَمِرُ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أَفْضَلُ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ، وَالْقُسْطُ الْبَحْرِيُّ "

Telah mengkhabarkan kepada kami Ishaaq bin Ibraahiim ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Mu’tamir dari Humaid dari Anas; Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sebaik-baik pengobatan yang kalian berobat dengannya adalah bekam dan al qusthul-bahr” (An Nasaa’iy dalam Al Kubraa Nomor 7537).

Rasulullah bersabda;

حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجُمَحِيُّ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَنِ احْتَجَمَ لِسَبْعَ عَشْرَةَ، وَتِسْعَ عَشْرَةَ، وَإِحْدَى وَعِشْرِينَ، كَانَ شِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ "

Telah menceritakan kepada kami Abu Taubah Ar Rabii’ bin Naafi’: Telah menceritakan kepada kami Sa’iid bin bin ‘Abdirrahmaan Al Jumahiy, dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dia berkata; telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang berbekam pada tanggal 17, 19, atau 21 (di bulan hijriah), maka ia menjadi obat bagi segala macam penyakit” (Abu Daawud Nomor 3861).

Apa Hijamah (Terapi Oksidan)

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ

“Kesembuhan melalui pengobatan itu ada tiga cara yaitu; sayatan hijamah (bekam), minum madu, dan kay atau menempelkan besi panas pada daerah yang terluka, sedangkan aku (rasulullah) melarang ummatku berobat dengan kay” (HR. Bukhari Nomor 5680 ).

Syarthah (شَرْطَةِ) atau torehan atau bedah minor diletakkan pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh pasien. Permukaan yang akan ditoreh harus dibersihkan dengan alkohol atau antiseptik, setelah itu baru dikop (cupping) selama tiga hingga lima menit.

Hasilnya, kulit akan menjadi keras sehingga memudahkan untuk ditoreh sedalam 0,09 mm dan sepanjang 0,5 cm. Pengobatan dengan cara dikop ini dikenal masyarakat dari Bahasa Inggris yang maksudnya adalah cupping.

Setelah ditoreh, oksidan dihisap dengan kop dan dikeluarkan berulang kali sampai bersih atau tidak keluar lagi. Radikal bebas atau oksidan yang keluar bersama darah warnanya hitam, kental, dan tidak beraroma.

Radikal bebas atau oksidan menyumbat aliran darah kaya oksigen menuju organ-organ tertentu dalam tubuh yang mengakibatkan kerjanya terganggu sehingga timbul penyakit. Setelah selesai dihisap dioleskan antispetik.

Mengapa setelah diambil oksidan langsung sehat dan sembuh? Selama proses pengeluaran oksidan, saat itu juga dilepaskan kandungan zat-zat yang sifatnya mirip dengan histamin (H-substance) atau istilahnya histamin.

Kemudian saat terjadi reaksi hipersensitivitas, selain dikeluarkan histamin, akan dikeluarkan juga zat autakoid lain seperti serotonin, plasmakinin dan Slow Reacting Substance (SRS).

Dalam medis, histamin mengakibatkan anafilaksis, pruritus, utikaria, angioedema dan hipotensi. Maka benarlah apa yang disabdakah oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Dengan demikian, dalam pengobatan hijamah tidak membatasi kekhususan penyakit semata melainkan seluruh penyakit yang letaknya di dalam darah manusia secara spontan akan sembuh dengan izin Allah.

Kesimpulannya

Pertama, apabila seseorang mengalami sakit, maka harus diyakini bahwa yang menurunkan sakit adalah Allah. Oleh sebab itu, hati kita hanya boleh menyandarkan kepada rahmat dan keagungan-Nya untuk mendapatkan kesembuhan yang hakiki.

Firman Allah

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

“Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku” (QS. As Syu’ara’ 80)

Hadis Rasulullah:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ

“Semua penyakit ada obatnya. Jika sesuai antara penyakit dan obatnya, maka akan sembuh dengan izin Allah” (HR. Muslim Nomor 2204).

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurukan suatu penyakit, kecuali Allah juga menurunkan obatnya” HR. Bukhari Nomor 5354).

Kedua, berobat kepada ahli pengobatan (ilmiah atau alamiah | medis atau non medis) dengan niat mencari kesembuhan.

Di sini kedudukan ahli pengobatan hanya sebagai perantara atau wasilah. Artinya ahli pengobatan tidak memiliki kuasa (menghilangkan) apapun terhadap penyakit.

Ketiga, niat dan berserah diri (pasrah) yang lurus bahwasanya seluruh penyakit (mudharat) hanya bisa hilang jika Allah sendiri yang menghilangkannya. Pasien dan keluarganya harus bergantung kepada Allah semata, tidak boleh menggantungkan kepada ahli pengobatan atau yang lainnya.

وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّـهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ

“Jika Allah menimpakan suatu mudharat kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah sendiri” (QS. Al An’am 17).

اللَّهُ الصَّمَدُ

“Allah tempat bergantung (bersandar) segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit” (QS. Al Ikhlas 2)

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati” (QS. Fushilat 30).

Ketiga sabar. Menjadikan sabar sebagai jalan atas keluarnya persoalan hidup yang sangat sukar. Insya Allah dengan sabar, seluruh penyakit menimpa seseorang berubah menjadi sesuatu yang nikmat dan menumbuhkan optimistis atas karunia-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah 153).

Materi ini telah disampaikan dalam acara “Jalan Sehat DisabilItas” yang dipromotori oleh RRI, PRO 1, dan PRO 2 di Pintu 3 Kepri Mall Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Minggu 27 November 2016 pukul 9.30 - 10.30 WIB)

No comments:

Bengkel Manusia Yayasan An Nubuwwah Batam

Peta Lokasi Bengkel Manusia

Pages

Website Resmi Bengkel Manusia Indonesia:
www.an-nubuwwah.or.id
www.bekam.or.id
www.ruqyah.or.id
www.bekamruqyah.com
www.bekambatam.com
www.bekamdibatam.com
www.terapioksidans.com
www.terapioksidan.or.id
www.bekambatamruqyahbatam.com
www.bekamjakartaruqyahjakarta.or.id