Pembentukan sel darah merah (eritrapoiesis) melalui proses yang sangat kompleks dan terkendali. Diawali diferensiasi pluripotent hematopoietic stem cells menjadi progenitor cells. Yakni burst forming unit eryihroid (BFUe) dan colony forming unit erythroid (CFUe).
Perubahan ini dilanjutkan proses proliferasi serta maturasi menjadi early dan late erythrobiast untuk menjadi retikulosit. Kemudian diakhiri dengan pembentukan sel darah merah di dalam sumsum tulang untuk dikeluarkan sebagai sel darah merah ke dalam sirkulasi darah.
Perubahan yang terjadi selama proses maturasi eritroblast menjadi sel darah merah berupa penurunan RNA yang progresif dan peningkatan progresif pembentukan protein kerangka membran dan Hb serta kepadatan kromatin pada inti.
Kemudian inti akan dikeluarkan dari eritroblast pada fase late erythrobiast untuk menjadi retikulosit. Pada kondisi normal, aktivitas sumsum tulang pada low basal level.
Terdapat keseimbangan antara kecepatan produksi sel darah merah di sumsum tulang dan pemecahan sel darah merah di sirkulasi darah.
Kondisi keseimbangan pada low basal level ini dikendalikan oleh Epo. Pada kondisi hipoksia menimbulkan rangsangan sensor oksigen pada carotid body yang mengendalikan transkripsi Epo mRNA dengan perantara nukleoprotein.
Yaitu hypoxia inducible factor-1 (HIF-1) dan akan berinteraksi dengan enhancer element pada 3D region dari gen Epo sehingga terjadi peningkatan produksi Epo dan gangguan terhadap keseimbangan low basal level.
Epo bekerja dengan perantara reseptor spesifik pada sel target yaitu late BFUe dan CFUe untuk mengendalikan diferensiasi, proliferasi dan maturasi serta pembentukan Hb untuk menjadi sel darah merah.
Bahan Dasar Pembentukan Sel Darah
Eritropoiesis sangat memerlukan pasokan bahan dasar ke sumsum tulang yang adekuat tegar kuantitas dan kualitas sel darah merah yang diproduksi tetap normal sebagai pengganti sel darah merah yang sudah tua.
Besi adalah bahan terpenting untuk eritropoiesis yang diperlukan untuk proliferasi dan maturasi developing erythrocyte (DE) dan pembentukan Hb serta iron containing enzymes.
Asam folat dan vitamin B12 juga diperlukan dalam proses tersebut terutama untuk proses maturasi DE (Hillman and Finch, 1996).
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna merah. Merah terang apabila kaya oksigen dan merah tua jika kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin. (Dinukil dari Buku Cara Cerdas Atasi Radikal Bebas karya dr. Wahyudi Widada, M.Ked).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment